TUBUH YANG BERCAHAYA

 


Di Balik Tirai, Kucumbu Raga Purbamu, karya Aidil Usman
Acrylic on Paper. A3 (2020)




Ia tamu tak diundang. Muncul dengan nama sandi EB82. Pada sesi tanya-jawab, ia orang pertama yang angkat tangan. Bahasa asingnya fasih. Analisisnya jitu. Kepustakaannya kaya.  Suara aduhai seksinya. Semua mata bagai terperangkap dalam suara itu. "Nyalakan tampilan videonya, Bu!" kata host. "Maaf. Saya tinggal di pelosok dengan sinyal 3G, belum support untuk video," jawabnya. Padahal, ia manusia tak bertubuh. Hanya pikiran yang melarikan diri dari tubuhnya. Sebuah kepanitiaan Zoominar mendaulatnya sebagai narsum. "Saya tak layak!" kilahnya. Bagaimana mau tampil? Tubuh saja tak punya. "Istirahatlah kau tubuh laknat!" umpatnya sebelum bercerai dengan tubuhnya. Tubuh yang hanya bikin masalah. Orang-orang hanya menyukai tubuhnya dan siap berperkara demi tubuh yang mengundang syahwat itu. Baginya, bagian paling seksi dari tubuh perempuan adalah otak. Di masa ketika banyak orang kecanduan jadi narsum, ia ingin pula jadi sorotan. "Aku butuh bantuanmu sekali ini saja!" mohonnya. "Lumut telah membuat bekas tubuhmu ini bagai rimba belantara. Apa lagi yang bisa kau andalkan?" tanya bekas tubuhnya. Tubuh setengah tua dan pikiran progresif itu akhirnya bersekutu, lalu tampil di Zoominar bertajuk "Tubuh Kita Setelah Pandemi." Keynote speaker; Ernie Bhinneka Ph.D (Alumnus Ecole Normale Superieure, Paris). Kecerdasan bagai membersitkan cahaya bagi tubuh separuh tuanya. Ratusan mata tak berkedip memandangnya. Tua-muda, perjaka-duda, sama belaka. Sepakat menjulukinya; Tante Pemersatu Bangsa.


Damhuri Muhammad



Comments

Popular Posts